Beauty Privilige: lebih dari sekedar cantik
sedikit melenceng dari tema motherhood yang belakangan ini saya tulis sejak menjadi newmom. hehehe beberapa bulan yang lalu saya melihat postingan tiktok dengan caption "when you are not pretty, so you have to study harder, so that at least people appreciate your existense" kalau di translate menjadi : jika kamu tidaklah cantik, kamu harus lebih giat belajar jadi setidaknya orang-orang mengapresiasi keberadaanmu.
hmmm.. sebagai alumni minderan, memang hal ini cukup sulit karena saya juga benar-benar merasakannya dulu, ketika saya merasa jelek bukan karena bernasib jelek. namun, karna penilaian dan perlakuan orang-orang yang membuat saya seperti menjadi berbeda dan tidak bisa join dengan circle toxic mereka. yang pada akhirnya membuat saya menjadi pribadi yang tidak bersyukur dan rendah diri..
but, that's the problem, honey.. dunia ini begitu luas dan kehidupan bermasyarakat bukan sebatas di sekolahan atau di universitas saja. maka dari itu pintar akademik saja juga tidaklah cukup.. apa artinya lulus dengan nilai terbaik, juga nanti di dunia kerja masih tergerus dengan beauty standart. perusahaan dimana-mana pada awalnya lebih mengutamakan punya pegawai yang berpenampilan menarik. bla bla.. belum lagi hidup di masyarakat yang penuh dengan bodyshamming.
Maka... jikalah berusaha disatu bidang tidaklah berhasil, maka gali potensi yang lain. walaupun tidak goodlooking tapi punya potensi2 yang lain.. berkaca dari pengalaman pribadi yang selalu merasa insecure dari dulu.. lama-lama capek harus terus-terusan ngerasa minder, akhirnya bisa menerima diri sendiri.. menjauh dari circle yang penuh body shamming lebih menyehatkan mental dan mendapatkan ketenangan batin. memanglah tidak mudah karena "loving yourself + self acceptance" bukanlah proses instan, dan belajarnya bertahun-tahun supaya bisa menghilangkan rasa baper.. keluar dari lingkungan toxic & carilah tempat dimana yang lebih bisa menghargai keberadaanmu. apa adanya.
barulah akan sadar..
you're WORTHY and you're so much more than that..!
dan satu lagi naikin value diri sendiri, bukan karena ingin di puji, bukan karena ingin keberadaannya di akui. tapi untuk menambah kualitas diri. beauty privilige is real tapi pada akhirnya manusia semua akan menua, dan orang akan melihat bukan hanya dari penampian tapi dari kepribadian kita.
saya jadi ingat dengan puisi rupi kaur yang berjudul i want to apologize tentang beauty privilige yang jika di translate berbunyi seperti ini :
“Saya ingin meminta maaf kepada semua wanita yang saya sebut cantik. sebelum saya menyebut mereka cerdas atau berani. saya minta maaf saya membuatnya terdengar seolah-olah sesuatu yang sederhana seperti apa yang kamu miliki sejak lahir. hanya itu yang harus kamu banggakan, ketika kamu telah memecahkan gunung dengan kecerdasanmu. mulai sekarang saya akan mengatakan hal-hal seperti: kamu tangguh, atau kamu luar biasa. bukan karena menurutku kamu cantik tapi karena saya ingin kamu tahu, kamu lebih dari itu” YOU ARE SO MUCH MORE THAN THAT.
0 comments