kali ini saya akan berbagi pengalaman yang yah bisa dibilang tidak mengenakan, bisa menjadi pembelajaran dan juga kehati-hati an saya dan mungkin bisa menjadi solusi bagi yang membaca tulisan saya jika sedang mengalami hal yang sama.
naura mengantar mama ke poli tht |
awalnya saya merasa ada yang tidak beres dengan telinga saya sebelah kiri. sekitar 2 tahun yang lalu ketika saya hamil anak pertama. gatal, merasa sangat penuh seperti kemasukan air dan sering pusing. saya pikir mungkin bawaan hamil. setelah saya mengutarakan keluhan saya ke bidan. bidan hanya memberikan saya paracetamol untuk menghilangkamn pusing. selebihnya saya bersihkan mandiri dengan korek kuping yang di alasi kain. setelah bersih keluhan berangsur-angsur menghilang
setahun kemudian gejala itu pun muncul kembali, saya kembali memeriksakan ke puskesmas. dan di puskesmas di kasih obat tetes telinga, obat minum paracetamol, antibiotik amoxilin, dexametasone, cetirizin hcl. dan membersihkan telinga saya secara mandiri. berhasil sembuh. gatal hilang, pusing hilang.
dan yang terakhir akhir tahun 2023. bulan desember sekitar tanggal 27 saya kembali merasakan gejala yang sama namun lebih parah. telinga kiri saya gatal, sakit nyut-nyut an, seperti tersumbat dan berkurangnya pendengaran. saya membersihkan telinga saya namun mungkin saja kurangnya hati-hati dan membuat mala petaka ini datang. ketika saya berbicara, saya tidak begitu jelas mendengarkan suara saya sendiri. seperti sedang pilek jadi terdengar seperti berdengung dan menggema. kemudian saya meneteskan obat tetes telinga yang saya beli dari apotik merk v*tal ear yang ternyata memperburuk keadaan. di tambah lagi dengan keluarnya cairan bening tidak berbau yang terus menerus keluar dari liang telinga saya sebelah kiri.
akhirnya saya memerikasakan ke puskesmas tanggal 29 desember 2023 dengan harapan bisa langsung dikasih rujukan ke dokter spesialist THT di rumahsakit. namun tidak segampang itu, petugas puskesmas menolak memberikan rujukan dan bilang saya sedang berkeringat banyak sehingga telinga saya terlihat basah dan hanya mengalami radang. harus di obati dahulu dengan obat dari puskesmas, jika di kemudian hari masih ada keluhan priksa kembali ke puskesmas untuk meminta rujukan. saya hanya bisa menghela nafas ya sudahlah.. memang berobat dengan bpjs harus sabar. padahal saya sedang mengalami nyeri telinga sampai tidak bisa tidur dan telinga saya benar-benar berair karena infeksi.
puskesmas memberikan obat anti nyeri, antibiotik dan obat alergi flu. tapi obat yang diberikan tidak berpengaruh apa-apa dan masih terasa nyeri. sampai saya menyadari kalau cairan yang keluar dari telinga kiri saya bukan hanya bening tapi juga nanah. pipi saya juga bengkak sebelah akhibat peradangan, nyeri yang tak tertahankan juga selalu muncul tiada henti. mau kembali ke puskesmas namun sedang tutup karena pergantian tahun 2024. akhirnya saya memeriksakan diri ke dokter umum.
saya ke dokter umum dengan harapan bisa mengurangi nyerinya dulu, sebelum minta rujukan ke dokter THT. sama dokter umum saya dilarang mengorek telinga, dan telinga saya juga tidak boleh kemasukan air dulu, saya di beri obat anti nyeri, antibiotik, alergi.. dan alhamdulillah saya minum obat dari dokter umum nyeri nyut-nyut an yang tidak tertahankan mereda. bengkak di pipi saya juga kempes. namun ketika reaksi obat habis nyeri-nya kambuh-kambuh lagi.
obat dari dokter umum |
2 januari 2024. puskesmas kembali buka, saya langsung memeriksakan diri, mengutarakan keluhan dan meminta rujukan. alhamdulillahnya saya ketemu dengan petugas yang berbeda dengan sebelumnya dan langsung memberikan rujukan tanpa ngomong ini itu.
seminggu pertama, 3 januari 2024. akhirnya saya bisa ke rumahsakit dan ke dokter THT. rasanya benar-benar lega karena bisa memeriksakan telinga saya kepada ahlinya. bukan hanya di lihat di jewer-jewer atau di lihat pakai senter tapi benar-benar di periksa ada apa sih dan apa yang terjadi di dalam lubang telinga saya. bayangan saya ketika di periksa dokter THT ada alat khusus seperti yang saya lihat di tiktok dengan kamera, jadi saya bisa melihat sendiri bagaimana keadaan gendang telinga saja. namun kenyataanya tidak seperti harapan saya hehe alat tersebut tidak ada. dokter hanya melihat dengan alat mini seperti kerucut yang hanya beliau bisa lihat. ya sudahlah hehe bisa periksa ke spesialist dengan bpjs saja saya sudah sangat bersyukur.
telinga saya kemudian di sedot dengan alat seperti sedotan stenlis yang terhubung dengan selang dan berakhir ke sebuah tabung-tabung kaca. saya merasa lega karena cairan dan nanah yang menyumbat telinga saja langsung hilang. namun masih saja terasa tidak nyaman, pendengaran saya masih bermasalah, pusing, berdengung dan suara-suara terdengar menggema. dokter bilang gendang telinga saya robek/berlubang dan infeksi. itulah sumber masalahnya. telinga saya dilarang terkena air dan dilarang di korek-korek sembarangan. kemudian saya di resepkan obat nyeri, antibiotik dan lain-lain
obat dari dokter sp THT |
minggu ke-2. saya kembali ke rumahsakit untuk kontrol dan mengutarakan keluhan. nyeri sudah jarang kambuh namun telinga saya sering terasa gatal tak tertahankan dan cairan bening dan nanah masih saya keluar. kemudian dokter menyedot kembali cairan-cairan tersebut. masih sama, saya belum merasa banar-benar lega dan masih terasa tersumbat. ketika berada di keramaian, di perjalanan telinga saya sering berdenging mengeluarkan suara gemuruh yang durasinya lumayan lama. dokter kembali meresepkan obat yang sama dengan minggu kemarin dan bilang minggu depan kontrol kembali dan akan di resepkan obat tetes telinga.
minggu ke-3. saya kembali ke rumahsakit untuk kontrol dan mulai merasa lelah dengan keadaan telinga saya yang belum juga membaik. dan mulai berfikir mungkin saya terlambat memeriksakan ke dokter jadi pengobatannya sampai berlarut-larut sampai berminggu-minggu tidak kunjung sembuh, ada rasa penyesalan kenapa saya menahan sakit sampai seminggu untuk mendapatkan rujukan dari puskesmas, padahal bisa saja saya keluar biaya langsung ke dokter THT mungkin jadi tidak berlarut-larut keluhannya.. saya bilang kedokter kalau cairan yang keluar dari telinga berangsur-angsur berkurang tapi saya masih merasa budeg sebelah. dokterpun menjawab kalau gendang telinga saya masih sobek, dan kalau sudah sobek bisa sembuh namun penyembuhannya tidak bisa kembali sempurna 100% seperti semula. pemeriksaan kali ini tidak di lakukan sucksion/penyedotan mungkin karena cairan yang keluar mulai mengering. dan saya kembali di resepkan obat yang sama seperti hari pertama dan minggu kedua. di tambahkan obat tetes telinga yang di janjikan minggu kemarinnya.
obat tetes telinga mujarab |
sehari, dua hari setelah memakai obat tetes telinga saya tidak merasa langsung membaik. yang ada telinga saya kembali terasa nyeri nyut-nyut an dan cairan obat tetes telinga seperti tembus ke telinga dalam hingga terasa ke dalam kepala. mungkin karena keadaan gendang telinga saya yang masih bolong. tiga hari, empat hari saya mulai merasa enakan dan sudah tidak merasakan nyeri sama sekali.
minggu ke-4. genap sebulan merasakan penderitaan telinga. keadaan saya benar-benar membaik namun masih saya terasa budeg sebelah, walaupun keluhan-keluhan yang menyiksa sudah hilang namun saya belum bisa mendapatkan pendengaran saya seperti semula. berniat ingin kontrol kembali namun teringat kata dokter kalau gendang telinga robek/berlubang tidak bisa kembali seperti semua. jadi saya mengurungkan niat dan berpasrah dengan kesembuhan sendiri.. hal yang masih mengganggu ketika berada di keramaian atau tempat dengan pengeras suara bising. saya langsung pusing dan pendengaran menjadi menggema.
sudah lebih dari sebulan saya merasa sudah benar-benar sembuh. dan gendang telinga saya yang robek sepertinya sudah berhasil pulih dan menutup dengan sendirinya. namun pendengaran saya tidak seperti semula. jika di bandingkan telinga kanan yang sehat masih 100% namun telinga kiri dengan riwayat robek menjadi 80%
kesimpulan
- jangan terlalu kencang mengorek telinga, bersihkan dengan sewajarnya
- jangan memberikan obat tetes telinga sembarangan yang dijual di apotik atau toko-toko karena berpotensi tambah parah atau infeksi. hanya minum dan mengobati dengan obat-obatan yang di resepkan dokter
- jika ada keluhan telinga ini langsung ke dokter THT
- gendang telinga robek bisa sembuh dengan sendirinya, asalkan tidak infeksi, dan lubang masih relatif kecil. dan harus extra sabar. karena proses menutupnya gendang telinga yang berlubang/sobek tidak bisa memakan waktu sebentar.. butuh 1-2 bulan hingga benar-benar sembuh. namun jika berlubang besar hanya bisa sembuh jika di operasi.