• Home
  • About Me
  • Menu
    • Music
    • Chit-Chat
    • Potography
facebook twitter instagram Email

Canvas Of Life

maybe this is what you need to find your inner bad ass.. "the solitary prowess of a silent life"

kali ini saya akan berbagi pengalaman yang yah bisa dibilang tidak mengenakan, bisa menjadi pembelajaran dan juga kehati-hati an saya dan mungkin bisa menjadi solusi bagi yang membaca tulisan saya jika sedang mengalami hal yang sama.

naura mengantar mama ke poli tht

awalnya saya merasa ada yang tidak beres dengan telinga saya sebelah kiri. sekitar 2 tahun yang lalu ketika saya hamil anak pertama. gatal, merasa sangat penuh seperti kemasukan air dan sering pusing. saya pikir mungkin bawaan hamil. setelah saya mengutarakan keluhan saya ke bidan. bidan hanya memberikan saya paracetamol untuk menghilangkamn pusing. selebihnya saya bersihkan mandiri dengan korek kuping yang di alasi kain. setelah bersih keluhan berangsur-angsur menghilang

setahun kemudian gejala itu pun muncul kembali, saya kembali memeriksakan ke puskesmas. dan di puskesmas di kasih obat tetes telinga, obat minum paracetamol, antibiotik amoxilin, dexametasone, cetirizin hcl. dan membersihkan telinga saya secara mandiri. berhasil sembuh. gatal hilang, pusing hilang.

dan yang terakhir akhir tahun 2023. bulan desember sekitar tanggal 27 saya kembali merasakan gejala yang sama namun lebih parah. telinga kiri saya gatal, sakit nyut-nyut an, seperti tersumbat dan berkurangnya pendengaran. saya membersihkan telinga saya namun mungkin saja kurangnya hati-hati dan membuat mala petaka ini datang. ketika saya berbicara, saya tidak begitu jelas mendengarkan suara saya sendiri. seperti sedang pilek jadi terdengar seperti berdengung dan menggema. kemudian saya meneteskan obat tetes telinga yang saya beli dari apotik merk v*tal ear yang ternyata memperburuk keadaan. di tambah lagi dengan keluarnya cairan bening tidak berbau yang terus menerus keluar dari liang telinga saya sebelah kiri.

akhirnya saya memerikasakan ke puskesmas tanggal 29 desember 2023 dengan harapan bisa langsung dikasih rujukan ke dokter spesialist THT di rumahsakit. namun tidak segampang itu, petugas puskesmas menolak memberikan rujukan dan bilang saya sedang berkeringat banyak sehingga telinga saya terlihat basah dan hanya mengalami radang. harus di obati dahulu dengan obat dari puskesmas, jika di kemudian hari masih ada keluhan priksa kembali ke puskesmas untuk meminta rujukan. saya hanya bisa menghela nafas ya sudahlah.. memang berobat dengan bpjs harus sabar. padahal saya sedang mengalami nyeri telinga sampai tidak bisa tidur dan telinga saya benar-benar berair karena infeksi.

puskesmas memberikan obat anti nyeri, antibiotik dan obat alergi flu. tapi obat yang diberikan tidak berpengaruh apa-apa dan masih terasa nyeri. sampai saya menyadari kalau cairan yang keluar dari telinga kiri saya bukan hanya bening tapi juga nanah. pipi saya juga bengkak sebelah akhibat peradangan, nyeri yang tak tertahankan juga selalu muncul tiada henti. mau kembali ke puskesmas namun sedang tutup karena pergantian tahun 2024. akhirnya saya memeriksakan diri ke dokter umum.

saya ke dokter umum dengan harapan bisa mengurangi nyerinya dulu, sebelum minta rujukan ke dokter THT. sama dokter umum saya dilarang mengorek telinga, dan telinga saya juga tidak boleh kemasukan air dulu, saya di beri obat anti nyeri, antibiotik, alergi.. dan alhamdulillah saya minum obat dari dokter umum nyeri nyut-nyut an yang tidak tertahankan mereda. bengkak di pipi saya juga kempes. namun ketika reaksi obat habis nyeri-nya kambuh-kambuh lagi. 

obat dari dokter umum

2 januari 2024. puskesmas kembali buka, saya langsung memeriksakan diri, mengutarakan keluhan dan meminta rujukan. alhamdulillahnya saya ketemu dengan petugas yang berbeda dengan sebelumnya dan langsung memberikan rujukan tanpa ngomong ini itu.

seminggu pertama, 3 januari 2024. akhirnya saya bisa ke rumahsakit dan ke dokter THT. rasanya benar-benar lega karena bisa memeriksakan telinga saya kepada ahlinya. bukan hanya di lihat di jewer-jewer atau di lihat pakai senter tapi benar-benar di periksa ada apa sih dan apa yang terjadi di dalam lubang telinga saya. bayangan saya ketika di periksa dokter THT ada alat khusus seperti yang saya lihat di tiktok dengan kamera, jadi saya bisa melihat sendiri bagaimana keadaan gendang telinga saja. namun kenyataanya tidak seperti harapan saya hehe alat tersebut tidak ada. dokter hanya melihat dengan alat mini seperti kerucut yang hanya beliau bisa lihat. ya sudahlah hehe bisa periksa ke spesialist dengan bpjs saja saya sudah sangat bersyukur.

telinga saya kemudian di sedot dengan alat seperti sedotan stenlis yang terhubung dengan selang dan berakhir ke sebuah tabung-tabung kaca. saya merasa lega karena cairan dan nanah yang menyumbat telinga saja langsung hilang. namun masih saja terasa tidak nyaman, pendengaran saya masih bermasalah, pusing, berdengung dan suara-suara terdengar menggema. dokter bilang gendang telinga saya robek/berlubang dan infeksi. itulah sumber masalahnya.  telinga saya dilarang terkena air dan dilarang di korek-korek sembarangan. kemudian saya di resepkan obat nyeri, antibiotik dan lain-lain

obat dari dokter sp THT

minggu ke-2. saya kembali ke rumahsakit untuk kontrol dan mengutarakan keluhan. nyeri sudah jarang kambuh namun telinga saya sering terasa gatal tak tertahankan dan cairan bening dan nanah masih saya keluar. kemudian dokter menyedot kembali cairan-cairan tersebut. masih sama, saya belum merasa banar-benar lega dan masih terasa tersumbat. ketika berada di keramaian, di perjalanan telinga saya sering berdenging mengeluarkan suara gemuruh yang durasinya lumayan lama. dokter kembali meresepkan obat yang sama dengan minggu kemarin dan bilang minggu depan kontrol kembali dan akan di resepkan obat tetes telinga.

minggu ke-3. saya kembali ke rumahsakit untuk kontrol dan mulai merasa lelah dengan keadaan telinga saya yang belum juga membaik. dan mulai berfikir mungkin saya terlambat memeriksakan ke dokter jadi pengobatannya sampai berlarut-larut sampai berminggu-minggu tidak kunjung sembuh, ada rasa penyesalan kenapa saya menahan sakit sampai seminggu untuk mendapatkan rujukan dari puskesmas, padahal bisa saja saya keluar biaya langsung ke dokter THT mungkin jadi tidak berlarut-larut keluhannya.. saya bilang kedokter kalau cairan yang keluar dari telinga berangsur-angsur berkurang tapi saya masih merasa budeg sebelah. dokterpun menjawab kalau gendang telinga saya masih sobek, dan kalau sudah sobek bisa sembuh namun penyembuhannya tidak bisa kembali sempurna 100% seperti semula. pemeriksaan kali ini tidak di lakukan sucksion/penyedotan mungkin karena cairan yang keluar mulai mengering. dan saya kembali di resepkan obat yang sama seperti hari pertama dan minggu kedua. di tambahkan obat tetes telinga yang di janjikan minggu kemarinnya.

obat tetes telinga mujarab

sehari, dua hari setelah memakai obat tetes telinga saya tidak merasa langsung membaik. yang ada telinga saya kembali terasa nyeri nyut-nyut an dan cairan obat tetes telinga seperti tembus ke telinga dalam hingga terasa ke dalam kepala. mungkin karena keadaan gendang telinga saya yang masih bolong. tiga hari, empat hari saya mulai merasa enakan dan sudah tidak merasakan nyeri sama sekali. 

minggu ke-4. genap sebulan merasakan penderitaan telinga. keadaan saya benar-benar membaik namun masih saya terasa budeg sebelah, walaupun keluhan-keluhan yang menyiksa sudah hilang namun saya belum bisa mendapatkan pendengaran saya seperti semula. berniat ingin kontrol kembali namun teringat kata dokter kalau gendang telinga robek/berlubang tidak bisa kembali seperti semua. jadi saya mengurungkan niat dan berpasrah dengan kesembuhan sendiri.. hal yang masih mengganggu ketika berada di keramaian atau tempat dengan pengeras suara bising. saya langsung pusing dan pendengaran menjadi menggema.

sudah lebih dari sebulan saya merasa sudah benar-benar sembuh. dan gendang telinga saya yang robek sepertinya sudah berhasil pulih dan menutup dengan sendirinya. namun pendengaran saya tidak seperti semula. jika di bandingkan telinga kanan yang sehat masih 100% namun telinga kiri dengan riwayat robek menjadi 80%

kesimpulan

- jangan terlalu kencang mengorek telinga, bersihkan dengan sewajarnya

- jangan memberikan obat tetes telinga sembarangan yang dijual di apotik atau toko-toko karena berpotensi tambah parah atau infeksi. hanya minum dan mengobati dengan obat-obatan yang di resepkan dokter

- jika ada keluhan telinga ini langsung ke dokter THT

- gendang telinga robek bisa sembuh dengan sendirinya, asalkan tidak infeksi, dan lubang masih relatif kecil. dan harus extra sabar. karena proses menutupnya gendang telinga yang berlubang/sobek tidak bisa memakan waktu sebentar.. butuh 1-2 bulan hingga benar-benar sembuh. namun jika berlubang besar hanya bisa sembuh jika di operasi.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Total Pageviews

About Me

About Me
29. I can express myself a lot better through writing than I can through talking. I enjoy writing and I like to think I am good at it. and i just want to be better thinker.

Comments

Follow Me

  • facebook
  • instagram
  • youtube

recent posts

My favorite blog

  • Soul Side Journey
    Year 10
    4 bulan yang lalu
  • BlueStellar's Blog
  • Mommy Diary ®
  • SMOONSTYLE
  • Life Is An Absurd Journey
  • menariberdua
  • lil' thoughts with jen
  • The Birds Papaya
  • gracemelia.com | Parenting Blogger Indonesia
  • The Arsalan Family Journal
  • Diary of an Honest Mom
Perlihatkan 10 Perlihatkan Semua

Label

About Time (4) Alessia Cara (2) art (6) Ask Me Anything (1) Aurora (1) Avril Lavigne (6) beauty (9) Beyonce (1) Birdy (2) Book (6) breastfeeding (4) Bullet Journal (1) Catatan Pribadi (12) Chasing Liberty (1) Chris Jones (1) Christina Perri (10) classmates (2) Demi Lovato (6) Dubai (2) Easy A (1) Elle King (3) Emma Stone (1) Epica (2) Fall Out Boys (1) family (11) fashion (2) First Aid Kit (1) Florence And The Machine (1) friends (13) gardening (1) hangout (13) Healt (2) Human Of New York (1) Iggy Azalea (2) Instagram (7) introvert (16) JOGJAKARTA (1) John Mayer (2) journey of motherhood (13) Keltie Knight (4) kuliner (1) Lana Del Rey (8) Lesson learned (21) Lorde (5) love love love (48) LoveStrong Tour (2) lyric (10) Make Up (2) Matthew Godde (1) Matthew Goode (2) Movie (24) MPASI (1) Muneca Brave (1) Music (47) my pregnancy journey (10) my story and my world (117) Natalia Oreiro (2) naura (5) Once Upon A time in Strorybrooke (5) Orange Is The New Black (1) parenting (2) photography (32) Pieces of my heart (83) plants (2) Playlist (22) quotes (30) Regina Spektor (3) review (12) Sam Smith (2) sampaikan ilmu walaupun satu ayat (2) see who i am (11) Sharon Den Adel (5) Sia (2) Simone Simons (2) sinopsis (12) skin care (2) Stoker (1) Taylor Swift (5) Telenovela (1) The Clique (1) The Lookout (1) The Notebook (1) The Ting Tings (1) traveling (22) Tv series (8) Under The Tuscan Sun (1) Within Temptation (6) work (22)

Blog Archive

  • September 2024 (1)
  • Juli 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Mei 2023 (1)
  • Oktober 2022 (3)
  • September 2022 (4)
  • November 2021 (5)
  • Agustus 2021 (1)
  • Mei 2021 (4)
  • Februari 2021 (1)
  • Januari 2021 (1)
  • Desember 2020 (5)
  • Desember 2019 (2)
  • Februari 2019 (12)
  • Januari 2019 (8)
  • Desember 2018 (2)
  • Mei 2018 (1)
  • Agustus 2017 (2)
  • April 2017 (1)
  • Maret 2017 (9)
  • Februari 2017 (1)
  • September 2016 (2)
  • Juni 2016 (2)
  • Februari 2016 (5)
  • Januari 2016 (3)
  • Desember 2015 (10)
  • November 2015 (4)
  • Oktober 2015 (9)
  • September 2015 (2)
  • Agustus 2015 (2)
  • Juli 2015 (2)
  • Juni 2015 (2)
  • Mei 2015 (2)
  • April 2015 (4)
  • Maret 2015 (2)
  • Januari 2015 (2)
  • November 2014 (3)
  • Oktober 2014 (7)
  • September 2014 (4)
  • Maret 2014 (5)
  • Februari 2014 (6)
  • Januari 2014 (10)
  • Desember 2013 (7)
  • November 2013 (3)
  • Oktober 2013 (4)
  • September 2013 (6)
  • Agustus 2013 (3)
  • Juli 2013 (2)
  • Juni 2013 (9)
  • Mei 2013 (5)
  • April 2013 (8)
  • Maret 2013 (19)
  • Februari 2013 (5)
  • Januari 2013 (3)
  • Desember 2012 (3)
  • November 2012 (3)

Created with by ThemeXpose