• Home
  • About Me
  • Menu
    • Music
    • Chit-Chat
    • Potography
facebook twitter instagram Email

Canvas Of Life

maybe this is what you need to find your inner bad ass.. "the solitary prowess of a silent life"

kalau tidak salah, minggu kemarin saya melihat artikel yang di share di halaman facebook HelloGiggles. yang ternyata artikel tersebut punya yourtango.com tentang permasalahan wanita. saya suka sekali membaca tentang artikel feminism yang banyak membahas pop culture, tips, motivasi, dengan segala bahasan tentang wanita.
artikel tersebut berjudul "Strong Women Don't Play Victim, They Deal With Their Shit" dan tautan tersebut di tambahkan dengan kata-kata "Maybe We Need Some Though Love, To Remind We are Badass" sebuah judul yang cukup provokatif dan sangat menarik untuk dibaca. sebelum saya membuka artikelnya saya membaca banyak komentar miring dari Netizen tentang artikel tersebut banyak yang menyebutnya terlalu lebay, terlalu merendahkan wanita yang menyebutnya seolah-olah wanita adalah mahluk manja yang suka bermain drama dan suka menyalahkan orang lain dengan masalah yang mereka hadapi.

kemudian tak lama kemudian ternyata judul artikelnya telah berubah menjadi "Confident Woman" bukan "Strong Woman" Hmmmm.. saya rasa artikel ini cocok untuk menggambarkan semua orang, bukan hanya wanita, tapi tentu saja saya tahu maksudnya ini agar wanita merasa terinspirasi untuk lebih mandiri.

setelah saya membaca artikelnya, saya suka sekali karena membuat saya bercermin dan flashback dengan kejadian-kejadian yang saya anggap 'apes' minggu lalu, berbulan-bulan yang lalu bahkan beberapa tahun yang lalu...

ketika kita salah mengambil keputusan, ketika kita dihadapkan dengan masalah, ketika kita bertemu dengan seseorang yang ternyata menyakiti, tak menepati janji, memanfaatkan.. kita pasti lebih reflect untuk menyalahkan orang lain dan menganggap kita sebagai 'korban' dari ketidakadilan sikap dan perilaku orang lain.. itu sudah pasti..

ketika kita melakukan hal yang salah, bahkan kita tau itu adalah pilihan yang salah. namun ketika kita menerima resiko dari pilihan salah tersebut dan menderita, kita pasti akan mencari pembenaran atas apa yang kita pernah lakukan. itu sudah pasti..

dan itu membuat kita lupa, bahwasanya hidup adalah sebuah pilihan dan resiko.. jika kita meyakini kita adalah korban. maka selamanya kita akan menjadi korban.. wanita yang mandiri dan kuat adalah wanita yang mengatasi resiko yang dia ambil walaupun dirinya sebagai pihak yang tersakiti atau dirugikan. jadi berhentilah menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi. jangan jadikan masa lalu sebagai alasan untuk berhenti melangkah maju. itulah intinya.

Time to stop complaining.
Nothing can be more debilitating than having a victim mindset. 
When you constantly live with the idea that things always just "happen to you," then you remain stuck in your shitty situation. People love to play the role of the victim in their lives because it seems like an easy part that doesn't require a whole lot of effort or confidence. 
You alone are left to handle whatever bad circumstances are dominating your life. Whether it's a job, a boyfriend, a body image issue, money, or all of the above, you can handle it. 

Strong women never play the victim. They're the leading roles in their own lives. 
They don't wallow in their emotions or hide under the covers and wait for the storm to pass.
They get off their asses and fight it head on. 

No, strong women don't get way by having superpowers. It all comes down to your attitude. 
If you believe that you're a victim, than you will always be a victim. 
Once you believe that you're a strong woman who handles her shit, you'll act accordingly. 
Changing the role you play in your life is as easy as changing your mindset. So what are you waiting for? 

Stop blaming other people for your problems. 
Stop using the past as an excuse not to move forward. 
Stop living a life you don't want to live just because it seems easier.

I get it. Creating change can feel really overwhelming sometimes.
So start with baby steps. It doesn't matter how much action you take at first, just do something to get you in the mindset that you're a strong, confident woman who doesn't take any shit. 
The moment you start moving, you'll feel better and more in control of your life. 
You got this, I promise. 
- Emily Blackwood

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
dalam kehidupan semestinya saya tidak pernah mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi, segala sesuatu yang akan menimpa saya. terkadang apa yang sudah direncanakan, apa yang di ketahui, apa yang diyakini, apa yang saya lakukan tidak seperti harapan. kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. mungkin kejadian buruk yang terjadi juga karena saya yang tak pernah bisa belajar menghadapi sesuatu dari pengalaman yang ada.

itu sedang terjadi pada saya saat ini, saya tidak mempermasalahkan kehendak Tuhan dengan segala hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang saya harapkan. hanya saja saya merasa sangat bodoh. ini bukan tentang keluhan saya terhadap kehidupan, namun lebih ke rasa penyesalan dengan sikap saya dan pilihan bodoh sebagai manusia karna tidak bisa memilih mana yang baik atau yang buruk buat saya. bodoh karna saya terlalu gampang memberikan kepercaan pada orang lain.

saya merasa bodoh karna melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang kali. kenapa saya begitu naif dan percaya bahwa setiap teman yang saya percaya membawa ketulusan, sehingga saya dengan mudahnya membantu permasalahan mereka, mengorbankan materi, mengorbankan waktu, hingga saya juga ikut membantu melakukan kebohongan yang saya tahu akan merugikan saya sendiri karena resiko yang saya ambil.

setiap perbuatan pasti ada konsekwensi yang harus di bayar. walaupun saya niatkan untuk membantu seseorang. kemudian seseorang yang saya bantu tersebut tidak menepati janji dan balik menyalahkan saya yang terlalu memperhitungkan hal hal yang di anggapnya sepele. kemudian menyalahkan orang lain atas kegagalannya, menyalahkan keadaan yang tidak berjalan sesuai semestinya.

kenapa saya dulu mempercayai teman semacam itu?

andaikan waktu dapat terulang, andai waktu terulang.. itulah yang saya selalu pikirkan setiap merasa tertipu, merasa terbohongi, merasa terhianati.. padahal setiap masalah juga berbalik kepada saya sendiri. kenapa saya tidak berhati hati untuk memilih teman? kenapa saya gampang menaruh iba pada seseorang yang sebenarnya punya niat yang hanya ingin memanfaatkan dan merugikan saya?

hal kedua yang saya sesali adalah materi. saya sudah berkorban materi yang entah kapan, entah bagaimana mungkin tidak kembali. mungkin jumlahnya tak seberapa, namun itulah uang tabungan saya yang saya peroleh dari sisihan gaji saya tiap bulan dari hasil keringat saya sendiri. rasanya susah untuk mengikhlaskan. nominalnya tak banyak, namun yang membuat saya merasa sakit adalah perilaku seserang tersebut yang memanfaatkan saya dan selalu menyepelekan apa yang sudah saya korbankan.

kemudian saya menerima sebuah broadcast panjang yang isinya kata-kata renungan.. yang intinya adalah Hidup adalah sebuah titipan. setiap rejeki yang kita peroleh dengan halal, masih ada hak orang lain untuk disisihkan.. uang adalah titipan, pekerjaan adalah titipan, barang-barang yang sudah pernah saya peroleh adalah titipan.atau memang benar segala hal yang saya miliki suatu saat nanti akan di ambil dengan caranya sendiri.

namun saya bertanya pada diri sendiri, kenapa hati saya merasa begitu berat dan sedih kekita titipan-titipan itu di ambil kembali?? bukankah segala sesuatu yang saya punya di dunia ini hanyalah titipan semata?

saya menyadari betapa egoisnya saya, dan betapa tidak bersyukurnya saya kepada Allah sehingga saya terkadang sering menyalahkan diri sendiri dan kehendak Allah atas semua musibah yang saya alami kemudian selalu menganggap saya sebagai 'korban' dari ketidakjujuran orang lain. sehingga saya memandang 'Untung-Rugi' dalam kehidupan seperti penyelesaian matematika.

maafkan saya ya Allah..
mungkin ini adalah sebuah teguran buat saya, agar saya lebih selektif memilih teman. agar saya menyadari hidup saya di dunia semata mata untuk beribadah kepada Allah. jadi apa yang saya miliki entah itu badan, kesehatan, keluarga yang saya punya pun semua hanya titipan..

semua manusia sudah punya takaran rejekinya masing-masing, entah itu hilang atau ditipu orang. yang terpenting namanya materi bisa di cari lagi dikemudian hari..
menyesali dan mengganggap sesuatu materi ibarat sebuah kemilikan pribadi dan terus-terusan menyalahkan orang lain yang mengingkari janji hanya akan menyakiti diri sendiri. itulah gunanya kenapa manusia harus ikhas menjalani kehidupan.. insyaAllah..

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Total Pageviews

About Me

About Me
29. I can express myself a lot better through writing than I can through talking. I enjoy writing and I like to think I am good at it. and i just want to be better thinker.

Comments

Follow Me

  • facebook
  • instagram
  • youtube

recent posts

My favorite blog

  • Soul Side Journey
    Year 10
    4 bulan yang lalu
  • BlueStellar's Blog
  • Mommy Diary ®
  • SMOONSTYLE
  • Life Is An Absurd Journey
  • menariberdua
  • lil' thoughts with jen
  • The Birds Papaya
  • gracemelia.com | Parenting Blogger Indonesia
  • The Arsalan Family Journal
  • Diary of an Honest Mom
Perlihatkan 10 Perlihatkan Semua

Label

About Time (4) Alessia Cara (2) art (6) Ask Me Anything (1) Aurora (1) Avril Lavigne (6) beauty (9) Beyonce (1) Birdy (2) Book (6) breastfeeding (4) Bullet Journal (1) Catatan Pribadi (12) Chasing Liberty (1) Chris Jones (1) Christina Perri (10) classmates (2) Demi Lovato (6) Dubai (2) Easy A (1) Elle King (3) Emma Stone (1) Epica (2) Fall Out Boys (1) family (11) fashion (2) First Aid Kit (1) Florence And The Machine (1) friends (13) gardening (1) hangout (13) Healt (2) Human Of New York (1) Iggy Azalea (2) Instagram (7) introvert (16) JOGJAKARTA (1) John Mayer (2) journey of motherhood (13) Keltie Knight (4) kuliner (1) Lana Del Rey (8) Lesson learned (21) Lorde (5) love love love (48) LoveStrong Tour (2) lyric (10) Make Up (2) Matthew Godde (1) Matthew Goode (2) Movie (24) MPASI (1) Muneca Brave (1) Music (47) my pregnancy journey (10) my story and my world (117) Natalia Oreiro (2) naura (5) Once Upon A time in Strorybrooke (5) Orange Is The New Black (1) parenting (2) photography (32) Pieces of my heart (83) plants (2) Playlist (22) quotes (30) Regina Spektor (3) review (12) Sam Smith (2) sampaikan ilmu walaupun satu ayat (2) see who i am (11) Sharon Den Adel (5) Sia (2) Simone Simons (2) sinopsis (12) skin care (2) Stoker (1) Taylor Swift (5) Telenovela (1) The Clique (1) The Lookout (1) The Notebook (1) The Ting Tings (1) traveling (22) Tv series (8) Under The Tuscan Sun (1) Within Temptation (6) work (22)

Blog Archive

  • September 2024 (1)
  • Juli 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Mei 2023 (1)
  • Oktober 2022 (3)
  • September 2022 (4)
  • November 2021 (5)
  • Agustus 2021 (1)
  • Mei 2021 (4)
  • Februari 2021 (1)
  • Januari 2021 (1)
  • Desember 2020 (5)
  • Desember 2019 (2)
  • Februari 2019 (12)
  • Januari 2019 (8)
  • Desember 2018 (2)
  • Mei 2018 (1)
  • Agustus 2017 (2)
  • April 2017 (1)
  • Maret 2017 (9)
  • Februari 2017 (1)
  • September 2016 (2)
  • Juni 2016 (2)
  • Februari 2016 (5)
  • Januari 2016 (3)
  • Desember 2015 (10)
  • November 2015 (4)
  • Oktober 2015 (9)
  • September 2015 (2)
  • Agustus 2015 (2)
  • Juli 2015 (2)
  • Juni 2015 (2)
  • Mei 2015 (2)
  • April 2015 (4)
  • Maret 2015 (2)
  • Januari 2015 (2)
  • November 2014 (3)
  • Oktober 2014 (7)
  • September 2014 (4)
  • Maret 2014 (5)
  • Februari 2014 (6)
  • Januari 2014 (10)
  • Desember 2013 (7)
  • November 2013 (3)
  • Oktober 2013 (4)
  • September 2013 (6)
  • Agustus 2013 (3)
  • Juli 2013 (2)
  • Juni 2013 (9)
  • Mei 2013 (5)
  • April 2013 (8)
  • Maret 2013 (19)
  • Februari 2013 (5)
  • Januari 2013 (3)
  • Desember 2012 (3)
  • November 2012 (3)

Created with by ThemeXpose