Friendship?
hmm.. namun kamu jangan tersinggung dulu dengan pemikiran saya. saya juga punya alasan.
jika kalian punya teman yang bener bener dekat, dan merasa mereka bener bener sahabat kamu. kamu mungkin beruntung. dan anggap saja kalau saya ini tidak seberuntung kalian. hahaha just kidding! :p tapi memang itulah kalian harus bersyukur jika selalu mendapat teman yang baik dimanapun. karena saya tidak seberuntung itu.. mengingat saya juga dari dulu punya masalah dengan pergaulan. saya lebih memilih punya 1 teman yang selalu mengerti dan ada buat saya.. ketimbang punya banyak teman yang yah begitulah..
saya pernah mengalami bullying saat SD. dan sejak saat itu saya sudah *terbiasa* mengalami kesendirian.. but, saya tidak setangguh apa yang kamu kira.. saya memang cuma diam, bahkan saya tidak berani mengatakan kepada Ibu saya bahwa saya tidak betah sekolah pada saat itu. karena saya merasa itu bukan sesuatu hal yang patut diceritakan, karena mungkin cuma akan menambah masalah, saya juga malu kalau nantinya Ibu saya akan datang ke sekolah untuk berbicara pada guru dan sebagainya.
wali kelas saya dulu terlihat tidak begitu peduli, dengan jumlah murid putri ganjil dan murid putera ganjil saya di tempatkan satu meja dengan murid laki laki. tanpa mempedulikan apakah saya betah, padahal Dia juga tahu sendiri kalau tiap hari saya terus terus di ganggu. hal yang paling saya sakit adalah ketika jam istirahat tiba, murid laki laki selalu membuka buka tas sekolah saya, mencoret coret semua buku, mencoret tas, dan mencuri semua alat tulis saya. saya juga sering sekali di pukul dengan gulungan buku dan di jambak tanpa alasan. saya sering menangis saat masih jam sekolah, saking seringnya bahkan murid putri yang lain bahkan guru sekalipun sudah tak memperlihatkan rasa kepedulian.
ketika satu murid putri di ganggu sampai menangis, semua memperlihatkan kepedulian dan menenangkan. tapi saya? paling mereka cuma jadi penonton. itu juga mempengarui hubungan saya dengan teman teman sd saya sampai sekarang. saya begitu malas untuk bertutur sapa. entahlah.. saya bukan orang yang pendendam, tapi ketika saya sudah merasa tidak suka dengan seseorang, saya memilih menjauh, dari pada harus berdrama ria berteman dengan orang yang sebenarnya tidak menginginkan saya berada bersama mereka. tanpa mereka saya juga bisa melanjutkan hidup, melanjutkan sekolah SMP dan punya teman baru..
lulus SD adalah salah satu hal yang menggembirakan karena saya bisa terlepas dengan teman teman laki laki yang menyebalkan, dan teman teman putri yang selalu tidak mempedulikan saya. saya tahu mereka semua anak anak, kenakalan adalah hal yang lumrah di tahun tahun itu namun saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah dan tidak mengingat ingat bullying lagi..
ketika SMP saya punya beberapa teman dekat, SMA saya punya teman teman dekat.. namun setelah lulus perlahan lahan lost contact begitu saja.. ada sih yang masih komunikasi sampai sekarang, namun itu juga karena usaha saya sendiri yang selalu mencari cari kabar dan terkadang menyempatkan diri untuk bertamu ke tempat teman saya satu satu. sampai akhirnya perlahan lahan saya menyadari kalau banyak teman dekat saat sekolah tidak pernah menanyakan kabar saya, tidak pernah mengatakan ingin bertemu dengan saya atau ingin bertamu ke rumah saya. saya begitu sedih.. namun, ada juga beberapa teman selalu mengharapkan kabar dari saya.. yang mugkin menganggap saya sebagai sahabatnya..
so, saya anggap berteman merupakan siklus yang manusiawi jika setiap orang akan melanjutkan hidup dan menggantikan semua orang yang mereka pernah kenal dengan orang orang baru yang mereka temui setiap hari di kehidupan baru mereka.. jadi saya anggap itu hal yang wajar setiap orang pasti akan saling melupakan satu sama lain..
itu sebabnya saat kuliah, saya tidak mengharapkan banyak hal dengan teman teman yang saya kenal dibangku kuliah. saya takut kecewa dengan mengharap mereka menganggap saya seperti sahabatnya. memang kita begitu dekat, seperti saudari kemana selalu bersama apapun selalu saling berbagi..
karena saya tahu setelah lulus semua orang pasti akan melanjutkan hidup seperti siklus kehidupan yang orang orangnya akan terus berganti..
saya banyak sekali menonton film tentang persahabatan, yang menceritakan seperti persahabatan sejati..
sebut saja saya ambil satu film Sisterhood of the traveling pants. mereka bersahabat bahkan sebelum lahir karena Ibu mereka saling bersahabat.. sampai anak anaknya lahir mereka melanjutkan persahabatan sampai dewasa bersama.. kenapa persahabatan itu bertahan? karena mereka hampir saling bertemu setiap hari, atau jika mereka berpisah pasti akan menjaga komitmen untuk saling berkomunikasi dan berjanji akan terus bertemu. bahkan mereka juga sepertinya tidak menemukan teman baru yang di anggapnya lebih menarik dan melupakan persahabatan lamanya.. so intinya adalah..
mungkin persahabatan seperti itu mungkin terjadi, namun membutuhkan ikatan emosional satu sama lain juga seperti halnya sebuah hubungan yang juga membutuhkan suatu komitmen, entah itu komunikasi, komitmen untuk saling menjaga satu sama lain, tanpa kecemburuan dan tanpa melupakan jika sudah mempunyai teman teman yang baru. itu semua tentu saja tidak bisa hanya dengan satu pihak..
semua orang akan belajar dengan sebuah pertemanan, dan persahabatan yang paling saya rindukan adalah dengan kakak sepupu saya.. setelah saya pindah rumah saat kelas 4 SD, saya juga menjalin pertemanan dengan sepupu saya dari keluarga bapak yang sebelumnya jarang sekali saya temui dan tidak pernah bertutur sapa.. sampai waktu bergulir kita banyak berbagi banyak hal..
sayangnya Allah begitu menyayanginya dan dan lebih dulu mengambil hidupnya. kakak sepupu saya meninggal karena masalah pencernaan dan infeksi rahim. Dia meninggal di usia yang sangat belia mungkin sekitar 17 tahun, Dia begitu polos dan sama sekali belum mengenal laki laki. beberapa tahun terakhir Dia sakit sakitan dan tidak pernah keluar rumah. saya ingat ketika masih SMP Dia merupakan siswi yang sangat pintar dan selalu juara lomba cerdas cermat. keinginannya adalah supaya lanjut sekolah SMA namun tidak pernah kesampaian sampai akhirnya beberapa waktu kemudian Dia jatuh sakit.
mungkin kalau Dia masih ada, mungkin Dia juga akan menjadi salah satu sahabat saya yang akan selalu bersama saya disini kapanpun itu. bahkan saya tidak punya fotonya untuk mengenangnya, saya cuma bisa berharap kalau Allah menempatkan tempat yang indah untuknya di akhirat.. amin.
1 comments
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus