Foto kiriman Blake Lively (@blakelively) pada
saya langsung merenung.. memang kesendirian adalah salah satu waktu yang cukup berarti untuk diriku sendiri, berarti untuk banyak berfikir dengan tenang, menyalurkan hobi, menulis, membaca, menonton film, fotografi dan lain-lain..
sama seperti saat ini saya berada di lantai atas sebuah toko mainan. sendiri, hening, tanpa ada pengganggu yang mencari tahu apa yang sedang saya lakukan. meninggalkan riuhnya wanita-wanita yang sedang mengobrol ramai di ruang sebelah, mengabaikan aktifitas jual beli dibawah, mengabaikan hiruk pikuk ala pinggiran kota jakarta yang ramai dengan kendaraan dan suara-suara sekumpulan pekerja jalanan yang sedang memperbaiki jalan dan saluran air..
sendiri dan hening..
keluar dari tempat tersebut saya berjalan menyusuri sebuah taman yang luas dengan udara yang lembab, melihat sekumpulan anak-anak bermain sepeda, bermain sepatu roda, bermain basket dan disatu sisi sekumpulan laki-laki dewasa yang sedang tenang memancing ikan dan senyum mereka langsung mengembang dengan hebohnya tatkala kail mereka berhasil disantap ikan..
sendiri.. hanya mengamati aktifitas di sekitar, dan melihat keceriaan dari sudut pandang kesendirianku..
tanpa menghawatirkan seorang teman yang akan mengomel sepanjang waktu karena saya terlalu lama berkeliling atau duduk diam memandang orang-orang. tanpa ada seorang teman yang akan menganggap saya aneh karena lebih suka memfoto pemandangan, bunga-bunga ataupun memfoto anak-anak dari belakang.. sedangkan kebanyakan dari orang-orang kebanyakan heboh berfoto selfie ketika berada di sebuah tempat yang indah..
yup! i'm complety loner!
petualangan menyanangkan buat saya adalah ketika saya sedang ditugaskan bekerja di jakarta dan dikasih pilihan untuk berlibur untuk mengunjungi saudara saya yang di jakarta. lebih senang lagi karena saya tidak di antar dan diberi kebebasan sendirian untuk menjelajahi jakarta dengan kereta comuterline sampe berganti beberapa stasiun dan naik kereta jurusan berbeda sampai ke tempat tujuan. suara kereta-kereta berdecit diatas rel datang pergi. suara khas ala stasiun, berjalan sendirian menyusuri peron, memandang langit yang hampir berwarna jingga karna matahari mulai terbenam..
saya rasa itulah seninya berjalan sendirian. saya tidak benar-benar merasa sendirian karena saya ditemani pikiran saya dalam keheningan leluasa memperhatikan lingkungan sekitar, suasana sekitar dan menencanakan jika saya sampai ke tempat saudara saya membayangkan reaksi mereka atas kedatangan saya yang tidak di rencanakan sama sekali..
bandingkan jika saya dalam perjalanan ditemani seseorang, maka tidak akan ada seni mengamati proses perjalanan. yang ada hanya mengobrol tanpa arah dan sampai ditujuan denga begitu saja. tanpa kesan.
ketika hari libur, saya suka pergi ke Mall sendirian.. tanpa ada teman yang memaksa saya untuk mengunjungi tempat yang tidak saya suka. tidak menghawatirkan teman saya yang bete dan pegal menunggu saya lama berbelanja. bebas ke toko buku dan memilah milih buku romance yang ingin saya baca selama berjam-jam.. bebas ke lapak Dvd film bajakan dan memilih manapun yang saya suka tanpa menghawatirkan teman yang akan mengkritik selera film saya..
terkadang saya merasa kalau saya ini tidak benar-benar sendirian.. karena ketika saya merasa nyaman berada si suatu tempat, saya seperti punya "imaginary friend" yang bisa di ajak berkomunikasi di pikiran saya.. sepanjang saya sendirian saya berdialog dengan pikiran saya sendiri dengan berfikir, mengenang hal-hal yang entah itu masa lalu, masa depan, pemikiran-pemikiran yang belum tentu terjadi dan lain-lain, merasakan, menikmati dan mengamati..
mungkin hanya orang yang punya kepriadian penyendiri yang bisa memahami hal-hal saya tersebut HA! :D