i Live in an Abusive Relationship
Entah kenapa beberapa hari terakhir perasaan saya begitu emosional haha entah mungkin karena pengaruh hormon ketika sedang pms :p atau entahlah.. mungkin karena pikiran saya dibawa suatu hal hal yang telah lalu.. seperti ketika ada teman facebook saya yang menulis status, betapa dia terbawa perasaan ketika membaca kembali status status yang telah lalu..
Dan itu membuat saya berpikir hal yang sama, facebook dengan dengan detail menampilkan postingan dengan tanggal yang bahkan sudah hampir 4 - 5 tahun yang lalu ketika saya begitu labil dan emosional. Merasa jijik, malu dan menyesali sikap diri sendiri dan berfikir.. ya Ampun kenapa yah saya bisa berfikiran seperti itu? Kenapa saya dulu bisa bersikap dan berbuat seperti itu? Kenapa saya begitu Alay? #halah KENAPA SAYA BEGITU BODOH DAN NAIF? KENAPA?
Betapa dulu saya sangat bodoh mengharapkan orang yang bahkan tidak memikirkan saya. Betapa saya sangat menyianyiakan diri saya hanya untuk orang yang sebenarnya tidak layak untuk saya tangisi hampir setiap malam..
2011 – 2012 memang merupakan masa masa kelam saya. Mungkin putuh cinta dari hubungan yang gagal merupakan hal yang wajar dan biasa bagi semua orang. Namun bagi saya tahun tahun itu merupakan proses hidup yang luar biasa dan karena tahun itu banyak mempengarui bagaimana saya dimasa masa sekarang..
Saya mengingat, ketika saya sedang berada di tempat Nenek saya. Setelah putus beberapa bulan lamanya, si Dia masih saja membujuk saya untuk bisa kembali pada nya tanpa mengerti, tanpa malu betapa saya sangat kesakitan karena perilakunya. Disisi lain saya baru mengetahui kenyataan ternyata si Dia sudah lama menjalin hubungan (lagi) dengan orang lain. saya benar benar sangat terpukul, bahkan dia sudah berhubungan dengan orang barupun belum puas menyakiti saya dan masih membujuk sayauntuk kembali padanya.
Setelah mengetahui kenyataan itu saya langsung menangis sejadi jadinya di tempat Nenek saya, saya sudah tidak bisa menahan lagi rasa malu untuk menyembunyikan tangisan saya. Sehingga beliau sampai menanyakan, ada apa? Kamu sakit? Dan saya tidak mengatakan apapun.. hanya diam sampai sekarang dan memendam tidak pernah menceritakan bagaimana rasa sakit saya pada siapapun.
Kalau mengingat kejadian waktu itu saya merasa begitu sedih.. I lived in abusive relationship.
Dan hubungan itu benar benar mempengarui saya di kehidupan sekarang. Saya serba tidak percaya dengan laki laki.. entah trauma atau entah apa. Saya masih kesulitan hingga saat ini untuk menemukan pria yang tepat, mungkin itu semua dikarenakan cara pandang saya pada laki laki selalu sinis, selalu berfikir negative .. saya masih saja merasa berfikir penyebab kehancuran saya di masa lalu, di karenakan mungkin saya memang tidak layak untuk siapapun.. saya selalu berfikir laki laki yang mencoba mendekati saya hanya untuk menginginkan sesuatu dari saya atau saya punya sesuatu yang nantinya bisa bermanfaat untuk mereka, tidak ada yang akan bisa menyayangi saya dengan tulus.
Di saat keluarga saya mulai resah karena saya tidak kunjung menikah, atau setidaknya membuka hati saya untuk mengenal pria. saya selalu menolak mereka semua bahkan tidak memberikan kesempatan sama sekali untuk mereka mengenal saya.. karena saya masih saja merasa ketakutan dan selalu tidak percaya dengan laki laki. Saya tidak mau keluarga saya tahu, kalau alasan saya untuk selalu menghindar dan menolak laki laki karena saya masih Trauma dan masih takut dibayangi kalau laki laki yang saya akan kenal memperlakukan perasaan saya tidak semestinya.
Saya memang sudah Move on, saya sama sekali tidak ada rasa cinta atau bahkan rasa peduli dengan kehidupan Mantan saya.. saya sudah ikhlas dan sama sekali tidak ada keinginan sedikitpun untuk melirik Mantan saya. Jika Tuhan mengembalikan waktu saat saya masih bersamanya, saya amat SANGAT bersyukur padaNya karena sudah memisahkan saya dengan Dia.
Mungkin semua perasaan saya yang begini karena saya masih dikuasai Trauma dan rasa takut. Saya tidak butuh kata kata motivasi saya harus begini begitu untuk bahagia.. karena saya bukan anak baru yang patah hati beberapa minggu lalu. Namun saya sudah berjuang melawan semua ini bertahun tahun lamanya.. Saya tidak berharap orang orang akan mengerti dengan apa yang saya lalui dan rasakan, karena pada akhirnya orang orang hanya akan menghakimi saya. Saya harus begini begitu untuk kebahagiaan bla bla bla.. that’s makes me sick!
Saya manusia biasa, yang terkadang selalu merasa emosional. Anggap saya tulisan ini sebagai pelampiasan rasa sakit saya bertahun tahun lalu yang masih saja saya rasakan sampai sekarang jika ada pemicu yang membuat saya teringat atau merasakan hal itu lagi. Begitu kelam, begitu menyedihkan, saya seperti seorang anak kecil ketakutan yang tersesat dan mengangis sepanjang jalan dalam kegelapan.. berharap suatu hari nanti ada yang menolong saya menemukan jalan pulang, yaitu kebahagiaan.
Hanya masih berharap kalau suatu hari nanti Tuhan menyiapkan orang yang benar benar menyayangi saya.. merangkul semua rasa sakit saya, tempat saya berlindung dari semua rasa takut untuk merasakan aman. Tanpa menghakimi kekurangan saya dan rasa sakit saya..
Dan itu membuat saya berpikir hal yang sama, facebook dengan dengan detail menampilkan postingan dengan tanggal yang bahkan sudah hampir 4 - 5 tahun yang lalu ketika saya begitu labil dan emosional. Merasa jijik, malu dan menyesali sikap diri sendiri dan berfikir.. ya Ampun kenapa yah saya bisa berfikiran seperti itu? Kenapa saya dulu bisa bersikap dan berbuat seperti itu? Kenapa saya begitu Alay? #halah KENAPA SAYA BEGITU BODOH DAN NAIF? KENAPA?
Betapa dulu saya sangat bodoh mengharapkan orang yang bahkan tidak memikirkan saya. Betapa saya sangat menyianyiakan diri saya hanya untuk orang yang sebenarnya tidak layak untuk saya tangisi hampir setiap malam..
Saya mengingat, ketika saya sedang berada di tempat Nenek saya. Setelah putus beberapa bulan lamanya, si Dia masih saja membujuk saya untuk bisa kembali pada nya tanpa mengerti, tanpa malu betapa saya sangat kesakitan karena perilakunya. Disisi lain saya baru mengetahui kenyataan ternyata si Dia sudah lama menjalin hubungan (lagi) dengan orang lain. saya benar benar sangat terpukul, bahkan dia sudah berhubungan dengan orang barupun belum puas menyakiti saya dan masih membujuk sayauntuk kembali padanya.
Setelah mengetahui kenyataan itu saya langsung menangis sejadi jadinya di tempat Nenek saya, saya sudah tidak bisa menahan lagi rasa malu untuk menyembunyikan tangisan saya. Sehingga beliau sampai menanyakan, ada apa? Kamu sakit? Dan saya tidak mengatakan apapun.. hanya diam sampai sekarang dan memendam tidak pernah menceritakan bagaimana rasa sakit saya pada siapapun.
Kalau mengingat kejadian waktu itu saya merasa begitu sedih.. I lived in abusive relationship.
Dan hubungan itu benar benar mempengarui saya di kehidupan sekarang. Saya serba tidak percaya dengan laki laki.. entah trauma atau entah apa. Saya masih kesulitan hingga saat ini untuk menemukan pria yang tepat, mungkin itu semua dikarenakan cara pandang saya pada laki laki selalu sinis, selalu berfikir negative .. saya masih saja merasa berfikir penyebab kehancuran saya di masa lalu, di karenakan mungkin saya memang tidak layak untuk siapapun.. saya selalu berfikir laki laki yang mencoba mendekati saya hanya untuk menginginkan sesuatu dari saya atau saya punya sesuatu yang nantinya bisa bermanfaat untuk mereka, tidak ada yang akan bisa menyayangi saya dengan tulus.
Di saat keluarga saya mulai resah karena saya tidak kunjung menikah, atau setidaknya membuka hati saya untuk mengenal pria. saya selalu menolak mereka semua bahkan tidak memberikan kesempatan sama sekali untuk mereka mengenal saya.. karena saya masih saja merasa ketakutan dan selalu tidak percaya dengan laki laki. Saya tidak mau keluarga saya tahu, kalau alasan saya untuk selalu menghindar dan menolak laki laki karena saya masih Trauma dan masih takut dibayangi kalau laki laki yang saya akan kenal memperlakukan perasaan saya tidak semestinya.
Saya memang sudah Move on, saya sama sekali tidak ada rasa cinta atau bahkan rasa peduli dengan kehidupan Mantan saya.. saya sudah ikhlas dan sama sekali tidak ada keinginan sedikitpun untuk melirik Mantan saya. Jika Tuhan mengembalikan waktu saat saya masih bersamanya, saya amat SANGAT bersyukur padaNya karena sudah memisahkan saya dengan Dia.
Mungkin semua perasaan saya yang begini karena saya masih dikuasai Trauma dan rasa takut. Saya tidak butuh kata kata motivasi saya harus begini begitu untuk bahagia.. karena saya bukan anak baru yang patah hati beberapa minggu lalu. Namun saya sudah berjuang melawan semua ini bertahun tahun lamanya.. Saya tidak berharap orang orang akan mengerti dengan apa yang saya lalui dan rasakan, karena pada akhirnya orang orang hanya akan menghakimi saya. Saya harus begini begitu untuk kebahagiaan bla bla bla.. that’s makes me sick!
Hanya masih berharap kalau suatu hari nanti Tuhan menyiapkan orang yang benar benar menyayangi saya.. merangkul semua rasa sakit saya, tempat saya berlindung dari semua rasa takut untuk merasakan aman. Tanpa menghakimi kekurangan saya dan rasa sakit saya..
0 comments