Setia air mata
Masih di detik ini aku mengumbar pagi, pada bingkai-bingkai kaki yang terkadang datang menyulut api,
Maka, kutemukan Cintamu tak setia dalam perjalanan menuju hatiku, cintamu mampir kehati-hati yang lain dan sampai sekarang ini belum pulang juga,
Sulit kuakhiri, cintaku mengalir sendiri bak anak sungai jernih,
Entah sejak kapan bermuara di hatimu.
Jika aku padang tandus maka fatamorgana adalah engkau berupa niagara brsandar padaku. Ini hukum jika-maka dan alasan kisah kita,
Setia itu kita yang saling menjauh karna terlalu sayang, ego memisahkan kita dan mereka tertawa senang karnanya,
Aku tak ingin kau seperti dia, dia, dan dia. aku hanya ingin kau setia ,
Kamu yang terus. Setia ,
Setia mencintai masa lalu dan tak pernah melihat cinta yang selalu mengelilingimu!
Setia itu aku, yang berteman dengan airmata sejak mengenalmu,
Setia itu benar tetesan air mata , ia selalu ada, saat kau terluka ataupun bahagia….
Dan kini entah smpai kapan aku setia mengagumimu. dan hanya bisa merangkai sajak-sajak puisi tentangmu, yang kutahu itu hanya sebatas fatamorgana semata..
Setia Air Mata
Oleh: Synne Lulla
0 comments