terkadang, saya berharap hidup seperti dalam sebuah film

by - Desember 09, 2015

pernah nggak sih kalian berharap atau mungkin berkhayal kehidupan kita ini seperti dalam film? (hehehe!) saya merasa kalau saya ini hopeless romantic. yang percaya istilah 'soulmate' dengan happy ending seperti dalam dongeng, saya percaya dan selalu menyukai dengan segala sesuatu yang dramatis.. ups, tapi bukan berarti saya ini pengkhayal berat ya!
mungkin lebih sifat optimis seperti semua orang diciptakan untuk saling menemukan 'soulmate' nya masing masing, semua orang pasti akan menemukan 'the one' dengan segala jalan yang tak terduga yang juga dramatis. saya juga mempercayai kalau sesuatu terjadi tidak ada yang kebetulan dan semua sudah di rencanakan Tuhan, ada kalanya bagi yang beruntung mungkin dengan jalan yang terkadang seperti di film film romantis.

seperti pada beberpa minggu yang lalu, saya membaca postingan Human Of New York. pendirinya merupakan fotografer yang bernama Brandon, yang pada awalnya memotret orang orang di sekitar New York dan menceritakan berbagai cerita kehidupan mereka.. lalu semakin berkembang dengan memotret orang orang dari berbagai negara. banyak sekali cerita yang menarik dari setiap foto yang Dia upload. dan saya akan menceritakan foto foto yang ini :

(1/3) “I’d just broken up with my fiancée in May. She left for work one day and never came home, then she mailed me the engagement ring. I was going through a rough time. I’d recently gotten sober. I was managing to stay away from alcohol, but sometimes I’d have to look at my watch and just commit myself to five more minutes of sobriety. One morning I went to a coffee shop and saw they were promoting their hashtag. I was brand new to Instagram, so I was just figuring out how it worked. I typed in the hashtag, and I noticed a post from Whitney. Her hashtags seemed thoughtful, so I followed her.” “At first I thought he might be a serial killer.”

si cowok berkata : "(1/3) "saya baru saja putus dengan tunangan saya pada bulan Mei. suatu hari mantan tunagan saya itu berangkat kerja dan tidak pernah pulang, kemudian Dia mengirimkan cincin pertunangan kami. saya melalui masa sulit juga sering mabuk mabukan. Saya memutuskan untuk menjauh dari alkohol, tapi kadang-kadang saya harus melihat arloji dan berkomitmen sejenak untuk ketenangan. Suatu pagi saya pergi ke sebuah kedai kopi dan melihat mereka sedang mempromosikan #hashtag di instagram. Saya baru membuat akun Instagram, jadi saya mencoba untuk menggunakannya. Saya mengetik hashtag dan melihat sebuah foto dari Whitney (si Cewek dalam foto). #Hashtag dia terdengar bijaksana, jadi saya memfollow instagramnya. "

Si Cewek berkata : "Pada awalnya saya pikir Dia mungkin pembunuh berantai *tertawa* "
(2/3) “I’d also been engaged recently. We broke it off in January. I was trying to make some changes in my life. I stopped wearing make-up for a few months to see what sort of things I’d notice if I stopped looking in the mirror so much. I made a deal with myself that I wasn’t going to post any selfies for a while. I was only going to photograph things that weren’t me. I started posting photos of nature, art, and my teacup collection. That began to attract other people into my life who were interested in those things. One night Chris sent me a message. It was a photo of a bridge he’d just taken. We went back and forth for a couple weeks, then decided to meet. A few months earlier, I probably would have never agreed to meet. But I was at a point in my life where I was trying to be open to new things. I told him my only rule was that he couldn’t murder me.”
“And my only rule was that she had to wear her cat glasses.”


Si Cewek berkata : (2/3) "Saya juga baru-baru ini telah bertunagan. tapi Kami putus pada bulan Januari. setelah itu Saya mencoba untuk membuat beberapa perubahan dalam hidup. Saya berhenti memakai make-up selama beberapa bulan untuk melihat adakah hal hal lain? jika saya berhenti untuk terlalu sering menatap cermin. saya juga membuat kesepakatan dengan diri sendiri untuk tidak memposting foto selfies sementara waktu. Saya hanya akan memotret hal-hal lain. saya mulai posting foto alam, seni, dan koleksi cangkir. Yang mulai menarik orang lain ke dalam hidup saya yang tertarik pada hal tersebut. Suatu malam Chris (Si Cowok di foto) mengirim saya pesan. Itu adalah foto jembatan yang Dia potret. Kami melewati jembatan tersebut dan pergi bolak-balik selama beberapa minggu, kemudian memutuskan untuk bertemu. 
Beberapa bulan sebelumnya, saya mungkin tidak akan pernah setuju untuk bertemu. Tapi saya berada di sebuah titik dalam hidup di mana saya mencoba untuk terbuka untuk hal-hal baru. Saya mengatakan padanya, satu aturan ketika Kami bertemu adalah Dia tidak bisa membunuhku *tertawa* "

Si Cowok berkata : "dan aturan Saya adalah Dia harus memakai kacamata kucingnya."


(3/3) “We met for a couple hours, and decided to go on a picnic the following week. Our goal was to get on his boat, find a random island, and have a picnic. We were out for about an hour when the sky started getting very dark. We decided to keep going. It started pouring. We jumped in the water and hid under the front of the boat. The rain was cold but the water felt like a bathtub. He took this photo of me and sent me an enlargement. When I got home that night, I started writing him letters. I wrote him one letter per day, but I saved them all, and recently I gave him all seventy of them. The first was from the day on the boat. The last line was: ‘And happiness was everywhere that day."

Si Cewek Berkata: (3/3) "Kami bertemu selama beberapa jam, dan memutuskan untuk pergi piknik minggu berikutnya. Tujuan kami berlayar dengan perahu, menuju sebuah pulau indah, dan berpiknik. Kami pergi selama sekitar satu jam ketika langit mulai sangat gelap. Kami memutuskan untuk terus berlayar. hingga kemudian mulai gerimis. Kami melompat di dalam air dan mendekat di depan perahu. Hujan itu sangat dingin tapi air di danau terasa hangat seperti bathtub. Dia mengambil foto saya dan mengirimkannya. Ketika saya sampai di rumah malam itu, saya mulai menulis surat kepadanya. saya menulis untuknya satu kalimat per hari dan menyimpan semua suratnya, baru-baru ini saya sudah memberinya 70 surat.
kalimat pertama setelah hari di atas perahu tersebut, Baris terakhirnya adalah: ‘And happiness was everywhere that day."

ISN'T THAT SWEET AND ROMANTIC?? *CUTENESS OVERLOAD EMOJI*
simple, dua orang yang sedang patah hati karena masa lalu mereka dengan hubungan yang tak berhasil dan melalui berbagai ekspresi patah hatinya, lalu memutuskan perlahan lahan berkomitmen pada diri sendiri untuk menjadi orang yang lebih baik dengan cara mereka masing masing. dan mereka akhirnya bertemu dengan hal yang tak terduga yaitu berkat #hastag di instagram.

hal yang paling romatis dari cerita tersebut adalah mereka kencan dengan berlayar dengan perahu ke sebuah pulau, untuk piknik lalu kehujanan. setelah kencan mereka memutuskan untuk menulis surat satu sama lain setiap hari.. 

itu membuat saya teringat dengan film "The Notebook" dari Novel karangan Nicholas Spark. ada karakter Noah (Ryan Gosling) dan Allie (Rachel McAdams) yang jatuh cinta satu sama lain, tapi cinta mereka tidak direstui orang tua Allie dengan alasan Noah berasal dari keluarga miskin. orang tua Allie berusaha memisahkan mereka berdua dan pindah ke New York. setelah kejadian perpisahan tersebut Noah menulis surat untuk Allie setiap hari selama setahun, yang berarti sudah 365-366 surat.
setelah tujuh tahun berpisah akhirnya Noah dan Allie bertemu, Noah mengajaknya menaiki perahu ke Danau dengan pemandangan ratusan Angsa putih liar yang indah. kemudian hujan mulai turun dan mereka berciuman di bawah hujan aawwww *baper*

Scene film The Notebook yang saya bicarakan bisa dilihat disini :
 
 

You May Also Like

0 comments