Keberuntungan

by - Desember 20, 2015

Sudah beberapa kali, postingan blog saya terinspirasi dari blog, kutipan buku atau instagramnya Keltie Knight. Yes! i can say she's one of my favorite role models. Dia merupakan wanita yang meningspirasi dan positif figur untuk wanita muda.
saya ingat betul, ketika beberapa tahun yang lalu Keltie menulis blog tentang Luck, beberapa minggu yang lalu juga Dia mengutip quotes tentang Luck di instagram.  setiap orang punya kepercayaan untuk mendapat keberuntungan. namun tidak dengan Keltie Knight, yang tidak percaya dengan Luck. dengan segala macam yang pernah Dia lalui dalam Karier, Hidup, Pasangan. Keltie percaya kalau Luck itu tidak ada, yang ada hanyalah kita mengejar keberuntungan kita sendiri.

so, intinya adalah menurut Keltie, Keberuntungan akan di raih jika kita mengejar, bekerja keras, dan berusaha untuk mendapatkannya. tidak ada yang namanya Keberuntungan. yang ada hanyalah "Usaha".

dari dulu saya merasa kalau saya dilahirkan menjadi orang yang penuh keberuntungan. kata Mama saya, ketika saya lahir Orang tua saya rejekinya sedang melimpah dan usahanya selalu di mudahkan. hahaha terdengar seram yah. tapi menurut saya itu bukanlah keberuntungan namun Orang tua saya yang bekerja keras sehingga mendapatkan hasil.

dari kecil saya menjadi anak yang pendiam dan pemalu. itu juga mempengarui pergaulan saya yang beranjak dewasa dengan segala kesulitan dalam pergaulan dan menjalin pertemanan, dan juga kesulitan mendapatkan teman laki laki (Pacar). ketika saya SMP saya hanya bisa menyukai seorang anak laki laki, namun saya diam saja hingga lulus.. berbeda dengan anak perempuan yang lain, yang punya penampilan lebih menarik, selalu ramah atau mungkin bisa di katakan lebih genit, mereka bisa mendapat pacar dan gonta ganti pacar dengan mudah. namun, mendapatkan pacar dari usia segitu yang ada hanyalah merugi, if you know what i mean..
kenyataannya ada beberapa teman teman sekolah saya yang hamil di luar nikah, atau sekedar di rugikan perasaan dan fisik di usia yang sangat belia.
saya merasa beruntung tidak mengenal laki laki dalam usia segitu, sisi lainnya bukanlah keberuntungan yang sebenarnya saya dapatkan namun saya sendiri yang mengontrol pergaulan saya sehingga tidak salah memilih teman. dan juga mengontrol perasaan saya untuk tidak mencoba hal yang sebenarnya belum boleh di usia saya pada saat itu.
dulu ketika saya SMP, saya pernah merasakan masa masa yang paling susah. ingin tetap bersekolah dan beli buku saja sulit. bahkan saat les Komputer, saya minta sama Mama untuk membeli disket yang harganya Rp. 5000.- saja harus pinjam ke saudara. karena pada waktu itu, Bapak sakit parah dan Mama yang mencari uang. kami tinggal di kampung, dimana masih banyak anak perempuan yang lulus SD langsung pada bekerja menjadi PRT di Jakarta. di lingkungan kampung sini, masih banyak orang tua kolot yang menyampingkan pendidikan. terutama untuk anak perempuan. bahkan jika ada yang bersekolah sampai SMA di anggapnya keluarga Sok Kaya atau apalah sebutannya. "buat apasih anak perempuan di sekolahin tinggi tinggi? lulus juga akhirnya menikah jadi ibu rumah tangga!" ucap mereka.
dari dulu saya tidak pernah merencanakan kalau saya akan sekolah SMA dan melanjutkan Kuliah. tidak pernah terfikirkan hal tersebut. tapi saya terlahir dari Orang tua yang menjunjung tinggi pentingnya pendidikan. saya menjadi anak perempuan pertama di keluarga besar saya yang melanjutkan kuliah. bersyukur dan merasa beruntung saya bisa bersekolah, lulus Kuliah dan tidak pernah merasakan kerja jadi PRT di rumah orang asing.
saya merasa beruntung, tapi sisi lainnya bukanlah Keberuntungan yang sebenarnya saya dapatkan namun Mama saya yang bekerja keras banting tulang semenjak di tinggal Almarhum Bapak saya, untuk menyekolahkan Saya dan Adik saya hingga lulus.

dulu saya pernah bertemu dengan seorang Pria yang menyakiti saya selama sekian lama, hingga memakan waktu bertahun tahun lamanya saya berusaha bangkit dan Move on. itu juga memperngaruhi saya di masa sekarang, sejak hubungan saya berakhir dengan Pria tersebut saya belum pernah memiliki kekasih lagi. karena saya pikir tidak akan menghabiskan waktu, menyianyiakan waktu untuk menjalin dengan Pria Pria yang salah lagi. saya juga selalu berfikir sinis dan negatif terhadap Pria hingga selama bertahun tahun saya berusaha menghindar dari hal hal tersebut..
hingga akhirnya waktu bergulir banyak teman teman saya yang sudah menikah, punya anak dan terlihat hidup dengan kebahagiaan yang lengkap. namun, tak sedikit juga dari mereka yang pernikahannya sedikit demi sedikit menuai berbagai masalah karena banyak hal, termasuk Ekonomi. dan saya pikir sayapun belum siap untuk menghadapi berbagai masalah dalam pernikahan seperti itu.
saya bersyukur dan merasa beruntung, sampai usia saya sekarang ini belum menikah, karena saya pikir saya belum cukup Dewasa untuk menghadapi segala permasalahan tersebut. di tambah lagi saya merasa beruntung karena di usia sekarang ini saya masih bisa melakukan banyak hal hal lain yang belum pernah saya lakukan.

kalau di lihat dari sisi yang lain, memang benar kata Keltie Knight kalau Keberuntungan memanglah tidak ada. namun, bukan berarti itu tidaklah nyata. terkadang setiap orang harus memiliki perasaan Beruntung, karena untuk mengingatkan Manusia terhadap kekuasaan Tuhan. apapun bisa terjadi, apapun bisa terwujud dengan kerja keras namun semua itu belum tentu terjadi tanpa adanya kuasa Tuhan.
perasaan Beruntung juga membuat kita merasa kecil di hadapan Tuhan, untuk tidak memiliki sifat sombong dan Pesimis dengan bekerja keras bisa meraih segalanya. namun juga harus mengukur kemampuan diri betapa kecilnya kita di bandingkan dengantakdir yang di tuliskan Tuhan.

You May Also Like

0 comments