i love to write, since...

by - November 13, 2014

 sometimes all i wanted is writing.. di saat waktu senggang, saya selalu ingin menulis dan menulis.. tapi itu nggak semudah apa yang saya inginkan, saya hanya bisa menulis di saat yang sepi dan tenang dimana inspirasi itu mudah datang, tapi itu saja tidak cukup. saya sering kali mendapat "blank" di pikiran saya dan tidak tau apa yang mau saya tulis.

you know, awal saya bergabung di blog itu hanya sekedar untuk lifestyle ikut ikutan, tapi semakin kesini saya menganggap blog ini teman yang paling dekat dengan saya dan sudah menjadi kebutuhan hati :) tentu saja saya tidak berani cerita dengan blak blak-an, namun apa yang saya tulis disini saya selalu menaruh sebagian hati saya dari setiap huruf, setiap kata, setiap kalimat, setiap paragraf dan setiap postingan.

dari dulu saya suka menulis, buku diary? saya beberapa kali punya.
awal saya mengenal buku diary sudah sejak SD dan SMP, karena cuma ingin ikut ikutan aja punya buku kecil yang bagus dan berisi coretan tak penting.. lambat laun saya menginjak usia remaja, tentu saja saya punya banyak teman dekat dulu saat SMA, tapi menulis Diary adalah hal istimewa dan benar benar teman terdekat saya tiap malam..
dulu saya pernah punya pacar saat SMA, dan dia 5tahun lebih tua dari pada saya yang artinya saya pacaran dengan lelaki yang sudah bekerja dan lebih dewasa. dia orangnya cukup melankolis haha ingat saat dia cerita dulu punya dan sering nulis buku diary. awalnya saya kaget, ternyata bukan cewek aja toh yang suka nulis Diary. lalu dia memberikan buku diary tersebut untuk saya, dengan konsekwensi saya tidak boleh merasa cemburu atau bagaimana karena setiap lembar dari buku itu cuma bagian dari masa lalunya.. saya begitu tersanjung, ingin tertawa, dan kaget setelah baca baca isi dari buku Diary-nya. banyak lembaran puisi puisi romatis yang dia tulis sendiri, ada beberapa cerpen, juga curahan hatinya kepada gadis yang dulu dia pernah sukai, yah tentu saja sebelum bertemu saya. (hahaha!) lalu dia menantang saya untuk berbuat hal yang sama, saya di minta untuk menulis apa saja, puisi, cerpen.. pada saat itu memang saya juga hobi sekali membaca novel, saya juga dulu banyak sekali koleksi novel dan membuat saya ingin menjadi penulis. tapi impian saya menjadi penulis tidak pernah kesampaian karena saya memang tidak terlalu berbakat untuk itu. (hahaha!)

akhirnya saya memanfaatkan buku binder yang sudah lama sekali saya punya, hadiah Valentine dulu dari teman SMP.. akhirnya kembali saya manfaatkan untuk menulis. dia membuat saya terinspirasi untuk banyak sekali menulis puisi, juga ada beberapa cerpen.. dan lambat bulan setelah itu hubungan saya dengan dia tidak bertahan lama, karena suatu masalah. dan tentu saja hidup harus terus berjalan..
setelah putus, saya juga sudah tidak pernah lagi bertemu dengannya sampai sekarang..

beberapa bulan kemudian saya ingat pada saat itu saya kelas 2 SMA, bapak saya yang sudah sakit sakitan parah dan sudah lama memutuskan untuk tidak bekerja lagi, dan mama saya berada di Dubai untuk bekerja demi keluarga kami. demi pengobatan bapak. demi sekolah saya dan adik saya..
pada saat itu saya mengalami beban yang berat saat remaja, terutama menghadapi emosi bapak saya yang sakit sakitan sudah bertahun tahun tak kunjung sembuh.
saya tahu, jika seseorang terlalu lama mengalami sakit pasti kejiwaannya juga ikut berubah menjadi orang yang selalu emosi karena terus terusan merasakan sakit yang tidak kunjung sembuh.
adik saya juga kabur dari rumah dan memutuskan untuk tinggal di rumah nenek saya karena tidak tahan dengan ucapan bapak saya yang sering menyakitkan. saya tidak menyalahkan sikap bapak saya, juga tidak menyalahkan sikap adik saya karena pada saat itu dia belum terlalu dewasa dan emosinya masih labil.
banyak konflik, banyak permasalahan yang sebenarnya saya pendam sendirian. tapi saya punya teman setiap malam, yaitu buku Diary yang pernah seseorang kasih, dari situlah saya punya kekuatan dan motivasi untuk tetap bertahan. lewat buku Diary itu saya mencurahkan semua isi hati dan emosi saya yang terpendam di masa masa yang sulit di kehidupan saya.
saya sering bercerita bagaimana dulu saya melewati luka patah hati saya dan bagaimana saya di tinggalkan di masa masa yang sulit, saya bercerita tentang bagaimana untuk merawat bapak yang sakit parah dan bersabar menghadapi emosinya, dan saya juga bercerita tentang bagaimana perasaan saya saat adik saya memutuskan untuk meninggalkan rumah, dan bagaimana perasaan saya yang selalu ingin mengadu pada mama saya, tapi tidak pernah saya lakukan. saya juga begitu rindu pada mama pada saat itu, apakah saya bisa sekuat mama untuk menghadapi ini sendirian?

buku Diary itu adalah teman saya yang paling setia, terkadang saya menulis tiap malam sambil menangis sebelum tidur.. saya selalu berusaha menangis tanpa suara, tanpa ada orang yang tahu. entah berapa banyak airmata saya yang menetes di buku itu, tapi buku itulah yang membuat saya kuat untuk menghadapi semuanya.. yang saya tahu hanyalah setelah saya terbangun dari tidur, dada saya selalu terasa sakit dan sesak seperti menahan rasa sakit.

November 2008, bapak saya meninggal dunia.. dan ibu saya pulang dari Dubai..
yes, that day is the hardest part in my life. tidak tahu betapa sedihnya keluarga saya untuk menghadapi ini. tapi satu hal yang saya ingin ungkapkan bahwa saya tidak pernah membenci bapak saya walaupun dia sering emosi karena penyakitnya. satu hal yang saya selali adalah mungkin saya tidak maksimal dan tidak cukup baik untuk merawatnya.

selang 1-2 bulan kemudian, mama saya sudah punya kekuatan untuk bangkit dan melakukan aktifitas biasa setelah berapa lamanya terus bersedih.. ingat saat itu saya mau berangkat sekolah, dan mama saya sedang beres beres kamar saya. saya baru ingat kalau saya meninggalkan buku Diary pribadi saya di kamar. oh my God, tentu saya saya tidak mau mama saya membaca tiap lembar dari buku itu!!! tadinya saya sudah berniat pergi ke sekolah, saya belain untuk kesiangan dan balik ke rumah lagi untuk mengambil buku itu.. dan Alhamdulillah ternyata mama belum nemuin buku itu dan lagsung saja saya ambil dan masukin ke tas sekolah (hahaha!)

pada saat itu saya panik dan takut kalau mama tahu apa yang saya alami selama mama tidak di rumah. you know, kalo mama sedang di rumah saya tidak akan pernah bisa menyembunyikan barang barang aneh. dan mama saya orangnya selalu teliti. akhirnya saya memutuskan untuk membakar semua lembaran dari buku itu.. dengan niat saya takut kalau mama tahu selama ini saya bersedih, saya takut kalau mama tahu apa yang sudah saya lalui selama mama bekerja di Dubai.
saya membakar buku itu dengan perasaan biasa dan akhirnya lega, karena saya juga ingin melupakan kesedihan yang saya alami selama bapak masih hidup.. karena menurut saya jika saya membacanya lagi akan membuat saya teringat kembali dan merasakan kesedihan lagi..

selang beberapa tahun kemudian, saya merasa benar benar menyesal sudah membakar buku itu.. sungguh.. andaikan saya masih punya tiap curahan hati, tiap puisi dan cerpen yang dulu pernah saya buat.. andaikan saya masih punya kenangan curahan hati saya saat bapak saya masih hidup, dulu..
karena saya baru sadar, masa lalu yang menyakitkan bukan untuk di lupakan dan di benci.. tapi juga bisa untuk menjadi pengingat supaya kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi..
masa lalu itu juga bisa menjadi pengingat dimana sekarang kita berdiri, apa saja yang dulu pernah kita lalui. andaikan saja saya masih punya buku itu..

terima kasih untuk seseorang yang pernah hadir di hati saya saat dulu sekali, walaupun sebentar.. dan sekarang saya sudah berhasil melupakannya. tapi dia sudah membuat saya belajar satu hal. yaitu MENULIS..

You May Also Like

0 comments